Main Article Content

Abstract

Abstrak

Latar belakang: Diabetes melitus adalah kondisi yang ditandai dengan hiperglikemia sebagai akibat dari kerusakan sel β pankreas, resistensi insulin atau kombinasi. Diabetes melitus harus dikendalikan dengan kontrol glikemik yang dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan hemoglobin terglikosilasi (HbA1c) sehingga dengan meningkatnya kadar HbA1c ≥ 6,5 dapat menjadi parameter dan mendiagnosis bahwa pasien tersebut menderita diabetes melitus. Diabetes melitus dapat menyebabkan kerusakan mikrovaskular maupun makrovaskular. Salah satu resiko utama dari kerusakan mikrovaskular adalah penyakit preeklamsia pada ibu hamil.


Tujuan: Penelitian ini dibuat untuk mengetahui hubungan antara kadar HbA1c pada pasien diabetes melitus dengan kejadian preeklamsia.


Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain studi literatur (literature review). Artikel yang digunakan merupakan artikel yang terindeks SJR (Scimago Journal Rank), SINTA (Science and Technology Index), dan Scopus yang dipublikasikan dengan rentang tahun 2017-2022.


Hasil: Dari penelitian jurnal literature review terdapat 10 laporan penelitian yang dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Didapatkan sebanyak 10 laporan penelitian yang menyatakan bahwa meningkatnya kadar HbA1c pada pasien diabetes dapat menjadi parameter kontrol glikemik (HbA1c ≥ 6,5; HbA1c < 6,5). Jika kadar HbA1c ≥ 6,5, maka pasien akan di diagnosis menderita diabetes melitus dan meningkatkan resiko terkena penyakit preeklamsia akibat kerusakan dari mikrovaskular yang disebabkan oleh diabetes melitus.


Kesimpulan kejadian preeklamsia akan meningkat karena adanya peningkatan kadar HbA1c ≥ 6,5 pada ibu hamil yang menderita diabetes melitus.


 


Kata kunci : HbA1c; diabetes melitus; preeklamsia

Article Details