Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Latar Belakang. Sepanjang hidup hampir setiap wanita pernah mengalami keputihan. Angka kejadiannya belum diketahui secara pasti, tetapi WHO melaporkan 75% wanita pernah mengalami keputihan, sedangkan 25% wanita Eropa dilaporkan pernah mengalami keputihan. Di Indonesia sekitar 90% wanita berpotensi mengalami keputihan. Kenyataannya memang tidak semua kasus keputihan merupakan keadaan patologis. Keputihan yang bersifat patologis sebagian besar disebabkan oleh Gardnerella vaginalis, Trikomonas, kandida albikan, Neisseria gonorrhoea, Chlamydia trachomatis.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profile dan sebaran kuman kasus fluor albus di poliklinik Obstetric-Ginekologi Rumah Sakit Pusat Angkatan Laut DR. Ramelan Surabaya Periode Oktober 2019 sampai Desember 2021.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif, dengan menggunakan total sampling yang diambil dari rekam medis pasien yang terdiagnosis fluor albus.
Hasil : Selama kurun waktu penelitian didapatkan 49 sampel dengan frekuensi terbanyak adalah usia produktif masing-masing 20 orang (41%) yaitu masing-masing pada kelompok usia 35 – 44 tahun dan 45 – 54 tahun, pendidikan SMA sebanyak 26 orang (53%),31 sampel (63%) ibu rumah tangga, 41 orang (84%) multipara, dan hasil pemeriksaan mikroskopik dari swab vaginaadalah Haemophylus vaginalis sebanyak 17 orang (35%).
Kesimpulan : Profile dan gambaran mikroskopik dari 49 sampel penelitian didapatkan mayoritas pada kelompok usia 35 – 44 tahun dan 45 – 54 tahun masing-masing 20%, pendidikan SMA 53%, ibu rumah tangga 63%, multipara 84%, dan hasil pemeriksaan mikroskopik swab vagina adalah Haemophylus vaginalis.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
2. Iswatun et al. (2021) ‘The Effect of Health Education on Knowledge, Attitudes, and Actions’, Journal of International Dental and Medical Research, 14(3), pp. 1240–1245.
3. Monintja, H. E. and Anandani, A. (2020) ‘Characteristics of Pathological Fluor Albus on Outpatient in Permata Serdang Mother and Child Hospital Year 2019’, 1(2), pp. 57–62. doi: 10.24853/mmj.1.2.57-62.
4. Lopez, A. S. (2018) ‘Vaginal discharge’, Handbook of Outpatient Medicine, pp. 421–436. doi: 10.1007/978-3-319-68379-9_26.
5. Michelle Sim, MBBS, Susan Logan, MD, FRCOG, Lay Hoon Goh, MMED, FCFP. 2020. Vaginal discharge: evaluation and management in primary care. Singapore Med J; 61(6): 297-301
6. Uwakwe KA, Iwu AC, Obionu CN, Duru CB, Obiajuru IC, Madubueze UC. (2018). Original article. Prevalence, Pattern and Predictors of Abnormal Vaginal Discharge among Women attending Health Care Institutions in Imo State, Nigeria. Journal of community medicine and primary health care vol. 30, no 2, september 2018
7. Newton Sergio de Carvalho, José Eleutério Junior, Ana Gabriela Travassos, Lutigardes Bastos Santanaand Angélica Espinosa Miranda. (2021).Brazilian Protocol for Sexually Transmitted Infections, 2020: infections causing vaginal discharge. Journal of the Brazilian Society of Tropical Medicine Vol.:54: | (Suppl I): e2020593 | 2021
8. Spence, D. and Melville, C. (2007) ‘Vaginal discharge’, 335(December), pp. 1147–1151. doi: 10.1136/bmj.39378.633287.80.
9. Marlina (2017): :Karakteristik wanita usia subur dengan kejadian fluor albusdi Puskesmas Beru Maumere tahun 2016). Jurnal ilmiah Media Bidan , vol. 2 (1).
10. Uwakwe KA, Iwu AC, Obionu CN, Duru CB, Obiajuru IC, Madubueze UC. 2018.Prevalence, Pattern and Predictors of Abnormal Vaginal Discharge among Women attending Health Care Institutions in Imo State, Nigeria. Journal of Community Medicine and Primary Health Care. 30 (2) 22-35
11. Khuzaiyah S, Krisyanti R, Mayasari I C (2015): Karakteristik wanita dengan fluor albus.Jurnal Ilmiah Kesehatan, vol. VII (1)