Main Article Content
Abstract
Lingkungan Hiperbarik-Hiperoksi ( relatif ) mempunyai pengaruh terhadap denyut jantung pada saat latihan fisik yang dapat meningkatkan kemampuan penyelam dalam menyelam.Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan respon perubahan denyut nadi pada saat latihan fisik submaksimal di lingkungan hiperbarik hiperoksi dibandingkan di lingkungan normobarik – normooksi.
Penelitian ini adalah penelitian true experimental dengan Randomized Control Group Pretest – Postest design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Ada dua kelompok yaitu kelompok kontrol (KK) yang melakukan latihan fisik dengan beban submaksimal di lingkungan normobarik – normooksi.dan kelompok perlakuan (KP) yang melakukan latihan fisik dengan beban submaksimal di dalam RUBT. Tiap Kelompok melakukan latihan fisik dengan beban 1 kp selama 4 menit. Pada menit ke 4 berikutnya dilakukan penambahan beban berdasarkan denyut jantung, lalu pada menit ke 8 dilakukan lagi penambahan beban berdasarkan denyut jantung.
Terdapat perbedaan denyut nadi KK dan KP antara menit ke 0 dan ke 4, antara menit ke 4 dan ke 12, serta antara menit ke 8 dan ke 12 dengan nilai p < 0,001 (nilai p < α (0,05)). Lingkungan hiperbarik-hiperoksi (relatif) menyebabkan volume oksigen yang larut dalam cairan meningkat (hukum Henry). Pada normobarik-normooksi 97% oksigen berikatan dengan HbO2 sedangkan 3% larut dalam plasma. Namun pada kondisi hiperbarik-hiperoksi (relatif) terjadi peningkatan jumlah oksigen terlarut dalam plasma sampai 4,72 vol % pada tekanan 2 ATA.
Rerata denyut nadi yang diukur pada enam satuan waktu pada latihan fisik dengan beban submaksimal pada lingkungan hiperbarik-hiperoksi (relatif) lebih rendah daripada lingkungan normobarik-normooksi
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.