Main Article Content

Abstract

Pneumonia adalah radang paru-paru yang terjadi akibat adanya cairan dalam alveoli dan merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak usia di bawah lima tahun, terutama di negara berkembang. Prevalensi pneumonia pada anak balita di Indonesia masih cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pasien anak balita dengan pneumonia di RSPAL Dr. Ramelan Surabaya.


Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 pasien. Data yang diambil meliputi usia, jenis kelamin, penyakit penyerta, penggunaan antibiotik, kadar leukosit, dan gambaran radiologi yang diambil dari data rekam medis pasien anak balita yang di rawat inap di Bagian Anak RSPAL Dr. Ramelan Surabaya Periode Januari 2021 – Januari 2022. Data deskriptif disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.


Dari hasil penelitian didapatkan data yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 50 orang, terbanyak pada anak laki-laki (66%) terutama pada kelompok usia <1 tahun (58%). Penyakit penyerta pneumonia terbanyak adalah anemia (30%), dan semua pasien (100%) menggunakan antibiotik selama perawatan. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar leukosit dalam batas normal (52%) dan gambaran radiologi berupa infiltrat (50%).


Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kasus pneumonia pada anak balita paling sering terjadi pada anak laki-laki dengan usia <1 tahun, penyakit penyerta tersering adalah anemia, menggunakan antibiotik selama perawatan, memiliki kadar leukosit dalam batas normal, dan gambaran radiologi berupa infiltrat.

Article Details

References

[1] S. Nababan, A. Ayupir, and M. B. Souisa, “Efektifitas Buzz Froup dan Pendekatan Individual Dalam Upaya Pencegahan Pneumonia Pada Balita,” Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. 10, no. 4, 2022, doi: 10.14710/jkm.v10i4.32635.
[2] I. Iis, I. Islaeli, S. Wahyuni, W. O. A. Zoahira, and A. Purnamasari, “Brainstorming dalam Pencegahan Pneumonia pada Anak Balita,” Health Information : Jurnal Penelitian, vol. 11, no. 2, pp. 100–107, Dec. 2019, doi: 10.36990/hijp.v11i2.138.
[3] WHO, “Pneumonia in children.” Accessed: Apr. 16, 2023. [Online]. Available: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia
[4] R. A. Anwar, “Gambaran Tentang Pengaruh Musim Terhadap Kejadian Pneumonia Anak di Kabupaten Natuna Tahun 2020-2021,” Surabaya, Aug. 2022.
[5] Kemenkes RI, “Profil Kesehatan Indonesia,” 2021.
[6] E. Badriah and Indana, “Pneumonia in Toddlers: Association of Characteristics and Nutritional Status,” 2021. [Online]. Available: https://ejournal.upi.edu/index.php/JAFN
[7] Z. V. Rueda et al., “Etiology and the challenge of diagnostic testing of community-acquired pneumonia in children and adolescents,” BMC Pediatr, vol. 22, no. 1, Dec. 2022, doi: 10.1186/s12887-022-03235-z.
[8] M. Jannah, A. Abdullah, M. Hidayat, and D. Q. Asrar, “Analysis of Risk Factors that Associated with Pneumonia under Five Years Old Babies in Working Area UPTD,” 2019.
[9] Y. Ellyana and Imelda, “Faktor Resiko Terjadinya Pneumonia pada Balita,” 2018.
[10] M. Korppi, “Antibiotic therapy in children with community-acquired pneumonia,” Acta Paediatrica, International Journal of Paediatrics, vol. 110, no. 12. John Wiley and Sons Inc, pp. 3246–3250, Dec. 01, 2021. doi: 10.1111/apa.16030.
[11] V. Anggi and A. Sulemba, “Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Penderita Penyakit Pneumonia di Rumah Sakit Wirabuana Palu Periode Juli-Desember2017,” ACTA HOLISTICA PHARMACIANA, 2019.
[12] N. W. Sangadji, L. O. Vernanda, C. A. K. Muda, and E. Veronika, “Hubungan Jenis Kelamin, Status Imunisasi, dan Status Gizi dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita (0-59 Bulan) di Puskesmas Cibodasari Tahun 2021,” 2022. [Online]. Available: www.random.org
[13] I. Puspitasari, C. Nirmasari, and N. Christiani, “Gambaran Faktor Resiko Riwayat Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tengaran Kabupaten Semarang,” 2019.
[14] H. M. Widiaputri, D. Santosa, and W. Nurruhyuliawati, “Description of The Characterisctic of Pneumonia Patients in Childern Under Five Who Are Hospitalized at Bandung Al-Islam Hospital,” 2019.
[15] D. Sofia, U. A. Husin, and E. Marliyani, “Gambaran Karakteristik Pasien Pneumonia pada Anak Balita yang Dirawat Inap di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung pada Tahun 2018-2019,” vol. 7, no. 1, pp. 394–399, 2021, doi: 10.29313/kedokteran.v7i1.2664.
[16] O. Monita, F. F. Yani, and Y. Lestari, “Profil Pasien Pneumonia Komunitas di Bagian Anak RSUP DR. M. Djamil Padang Sumatera Barat,” 2015. [Online]. Available: http://jurnal.
[17] C. T. Kaunang, A. L. Runtunuwu, and A. M. I. Wahani, “Gambaran karakteristik pneumonia pada anak yang dirawat di ruang perawatan intensif anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 2013-2015,” 2016.
[18] T. Harelina, R. A. Setyoningrum, and Y. E. Sembiring, “Faktor Risiko Pneumonia pada Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan,” 2020.
[19] F. Azhari, L. A. Garina, and G. Nuripah, “Pemilihan Terapi Empirik pada Balita Pneumonia Berdasarkan Lama Rawat (Lenght of Stay/Los) dan Komplikasi dari Gambaran Radologi,” 2014.
[20] M. Sakina and T. A. Larasati, “Manajemen Bronkopneumonia pada Bayi 2 Bulan dengan Riwayat Lahir Prematur,” 2016.
[21] Nurjannah, N. Sovira, and S. Anwar, “Profil pneumonia pada Anak di RSUD Dr. Zainoel Abidin,” Sari pediatri, vol. 13, no. 5, pp. 324–328, 2013.