Main Article Content

Abstract

Diet asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) telah diteliti dan terbukti dapat memodulasi peradangan, namun, hanya sedikit beberapa penelitian yang fokusnya pada patobiologi PUFA dengan menggunakan diet isokalori dan isolipid namun belum dapat dijelaskan apakah patologi terkait tersebut disebabkan oleh komposisi diet PUFA, metabolisme lipid, atau obesitas, karena sebagian besar penelitian membandingkan diet dengan yang diberi makan ad libitum. Stres oksidatif dan mitokondria hati berperan dalam patogenesis penyakit hati berlemak nonalcohol. Omega-3 PUFA memiliki peran protektif yang potensial terhadap kerusakan sel oksidatif yang diinduksi ROS pada tikus organ, terutama di hati. Atenuasi hepatic fibrosis oleh EPA (asam eicosapentaenoic) secara signifikan berhubungan dengan kadar ROS hati. EPA juga menekan peningkatan kadar ROS hati dan penurunan penanda oksidatif serum, seperti 8-isoprostan dan feritin. Ikan patin memiliki kandungan asam lemak tak jenuh ganda omega 3 serta selenium yang merupakan antioksidan sehingga dapat menghambat terjadinya progresifisitas kejadian NAFLD maupun MAFLD. Mekanismenya antara lain melalui jalur penghambatan stress oksidatif yang merupakan patofisiologi terjadinya NAFLD maupun MAFLD.

Article Details