Main Article Content

Abstract

Anemia pada ibu hamil merupakan suatu keadaan ketika jumlah kadar atau konsentrasi hemoglobin (Hb) pada ibu menurun yaitu menempati nilai kurang dari 11 gr/dl. Anemia pada ibu hamil sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia karena berkaitan erat dengan nilai-nilai kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat di Indonesia. Menurut WHO, angka kejadian anemia mencapai prosentase sebesar 20% hingga 89%. Di kabupaten Sampang, prevalensi anemia pada ibu hamil juga menduduki angka yang cukup tinggi yang dapat dilihat dari tingginya tingkat pemberian suplementasi Fe pada ibu hamil pada tahun 2019 yaitu sebesar 112%.


Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan memberikan kuisioner sebagai data primer kepada responden ibu hamil.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori baik yaitu berjumlah 52 responden (52%), berdasarkan tingkat kepatuhan didapatkan sebagian besar responden memiliki kategori kurang patuh yaitu berjumlah 78 responden (78%), dan berdasarkan kadar hemoglobin didapatkan sebagian besar responden dikategorikan sebagai anemia derajat 1 yaitu 49 responden (49%).


Jadi, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kadar hemoglobin didapatkan p=0,169, artinya tidak ada hubungan. Hubungan antara tingkat kepatuhan dengan kadar hemoglobin didapatkan p=0,155, artinya tidak ada hubungan. Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kepatuhan didapatkan p=0,393, artinya tidak ada hubungan.

Article Details

References

[1] Aminin F, Wulandari A, Lestari RP. (2020). Pengaruh Kekurangan Energi Kronik
[2] (KEK) dengan Kejadian Anemia pada Ibu
Hamil. Jurnal Kesehatan, 5(2): 167-172.
[3] Ariyani, rizqi. “ Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Mojolaban Kebupaten Sukoharjo”.Skripsi . Program studi ilmu gizi fakultas kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.2016.
[4] Awalamaroh, dkk. (2018). Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Fe Berhubungan dengan Status Anemia pada Ibu Hamil.Jurnall Arsip Gizi dan Pangan,
3(2):80-90.
[5] Tanziha, dkk. (2016). Faktor Risiko Anemia Ibu Hamil di Indonesia. Jurnal Gizi Pangan,
11(2): 143-152.
[6] Bothamley, Judy dkk.Patofisiologi
Dalam Kebidanan. Jakarta : EGC.
2018.
[7] Dewi, Ni Komang. 2019. Tingkat Ketaatan Ibu Hamil dalam Mengonsumsi Tablet Tambah Darah di Wilayah Kerja Puskesmas I Denpasar Selatan. Skripsi. Denpasar: PoltekkesKemenkes Denpasar.
[8] Kemenkes, R.I. (2017). Laporan Kinerja Ditjen Kesehatan Masyarakat Tahun 2016. Jakarta: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementrian Kesehatan RI.
[9] Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang.
2017. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Th 2017. Sampang: Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang.
[10] Fatkhiyah, N. (2018). Faktor Risiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Slawi Kab. Tegal). Indonesia Jurnal Kebidanan, 2(2): 86-91.
[11] Fitriasari, Indah. 2017. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Tegalrejo Tahun 2016. Skripsi. Yogyakarta: Universitas
‘Aisyiyah.
[12] Litasari, D., Sartono, A. & Mufnaetty. (2019). Kepatuhan Minum Tablet Zat Besi dengan Peningkatan Kadar HB Ibu Hamil di Puskesmas Purwoyoso Semarang. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang, 3(2): 25-
33.
[13] Manurung, Herly Y. 2018.
HubunganKepatuhan Konsumsi Tablet TambahDarah (TTD) dan Pemeriksaan
Kehamilan denganKadar
Hemoglobin Ibu Hamil di Puskesmas Ambarita Kab Samosir. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.
[14] Norfai. (2017). Hubungan Konsumsi Tablet Besi (Fe) dan Pengetahuan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah Kota Banjarmasin. An- Nadaa, 4(1): 16-20.
[15] Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.2017
[16] Obse N, Mossie A, Gobena T. (2017). Magnitude of Anemia and Associated Risk Factors Among Pregnant Women Attending Antenatal Care in Shalla Woreda, West Arsi Zone, Oromia Region, Ethiopia. Ethiop J Health Sci.
23(2): 165-73.
[17] Paridah, Yusro. 2022. Analisis
Keteraturan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Kabupaten Kepahiang. Tesis. Palembang: Universitas Sriwijaya.
[18] Peraturan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia (PMK RI). Standar Tablet Tambah Darah Bagi Wanita Usia Subur Dan Ibu Hamil.Nomor 88 tahun 2014. Ibu Kota Jakarta:Mentri Kesehatan Republik Indonesia. 2019.
[19] Sari, Dewi F. 2020. Analisis Kepatuhan Ibu Hamil Mengonsumsi Tablet Tambah Darah di Wilayah Kerja Puskesmas Talise Palu. Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin.
[20] Sugiarsih, U. dan Wariyah.
(2019). Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi dengan Kadar Hemoglobin. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 4(2): 73-79.
[21] Verrayanti, Reni. 2018. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Konsumsi Tablet Tambah Darah dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta Tahun2017. Skripsi. Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan.
[22] Yanti, MAD., Sulistianingsih, A.,dan Keisnawati. (2015). Faktor-Faktor Terjadinya
Anemia pada Ibu Primigravida di
Wilayah
Kerja Puskesmas Pringsewu
Lampung. Jurnal Keperawatan,
6(2):79-87.